Cara kerja Sistem EPS (Elektric Power Steering)

Sistem EPS bekerja ketika mesin sudah dihidupkan, sedangkan besar kecilnya assist yang diberikan tergantung dari kecepatan kendaraan & seberapa besar torsi untuk membelokkan roda.

Sistem EPS menggunaan motor, mekanisme reduksi dan torque sensor yang terintegrasi di dalam steering column assy untuk menghasilkan bantuan torsi untuk membantu memperingan pengemudi dalam membelokan stir ketika berbelok. Sistem ini dapat bekerja ketika mesin sudah dihidupkan, sedangkan besar kecilnya assist yang diberikan tergantung dari kecepatan kendaraan & seberapa besar torsi untuk membelokkan roda.

Bagaimana cara kerja sistem EPS, simak berikut ini :

Baca juga :
Mengenal Sistem EPS ( electric power steering)

1. Saat roda kemudi diputar pada satu arah, maka gaya belok diteruskan dari roda kemudi ke steering main shaft, input shaft lalu ke torsion bar yang terletak pada bagian torque sensor assy di steering column assy, lalu ke output shaft.

2. Karena sifat dari torsion bar ini lentur, saat roda kemudi dibelokkan maka torsion bar akan sedikit terpuntir.

3. Di bagian luar dari torsion bar ini terdapat multipole magnet yang berhubungan dengan input shaft, dan yoke yang menyatu dengan output shaft.

4. Saat torsion bar terpuntir, menyebabkan posisi dari multipole magnet sedikit bergeser dari posisi yoke. Akibatnya magnetic flux dari kutup utara mengalir ke kutub selatan pada multipole magnet dan melewati kedua Hall IC.

5. Berdasarkan dari aliran flux magnet, dan output dari Hall IC, sistem mendeteksi apakah roda kemudi diputar ke kanan atau kekiri, dan seberapa besar torque yang dihasilkan untuk memutar roda kemudi.

Baca juga :
Kelebihan Sistem EPS (Elektric Power Steering)

6. Data dari sensor Hall IC lalu dilaporkan ke EPS ECU beserta data lainnya, seperti kecepatan kendaraan, putaran mesin dll.

7. Berdasar data tersebut, ECU EPS lalu mengkalkulasi berapa besar steering effort yang dibutuhkan, serta menentukan arah putaran motor EPS.

8. Setelah ditentukan, maka EPS ECU akan memberikan sejumlah arus listrik ke motor DC sesuai dengan kebutuhan effort yang harus diberikan, serta merubah beda potensial di kedua terminal motor DC, sehingga arus bisa mengalir.

9. Semakin besar arus yang diberikan , maka steering assist yang diberikan semakin besar. Semakin besar beda potensial yang diberikan, maka putaran motor akan semakin kencang.

10. Pada saat puntiran di torsion bar berakhir, maka posisi yoke & mutipole magnet akan kembali ke posisi semula. Yakni posisi yoke berada di tengah tengah kutup magnet utara & selatan pada multipole magnet. Posisi ini adalah posisi dimana sistem mendeteksi steer pada posisi lurus atau sistem tidak membutuhkan steering effort.

11. Pada posisi poin 11, maka steering effort akan dihentikan.

12. Ketika pengemudi mengembalikan roda kemudi ke posisi lurus setelah berbelok, maka arah puntiran pada torsion bar berkebalikan dari semula. Disini menyebabkan EPS ECU mengirimkan arus ke motor & arah putaran motor yang berkebalikan. Tujuannya adalah membantu memperingan roda kemudi saat akan dikembalikan ke posisi lurus.

Baca juga :
Pemeriksaan dan perawatan mobil matik

Demikian alur bagaimana sistem EPS bekerja, sehingga roda kemudi menjadi lebih mudah dan ringan saat dibelokkan. Jika menggunakan scanner, maka dapat dilihat data terkait sistem EPS, seperti torque sensor output, motor current, dan sebagainya. Semoga bermanfaat! www.otomotifinfo.com.[www.otomotifinfo.com]