Mesin yang dilengkapi dengan turbocharger memberikan tenaga yang lebih besar dibanding dengan mesin konvensional. Manfaatnya, mobil menjadi lebih responsif, emisi gas buang lebih rendah dan tentunya lebih hemat bahan bakar. Turbocharger adalah perangkat yang dipasangkan pada sisi exhaust manifold. Didalamnya terdapat 2 buah blade / turbin dalam 1 poros, satu blade / turbin berhubungan dengan aliran gas buang, sedang satu blade lagi berhubungan dengan aliran udara intake.
Nah untuk mengetahui bagaimana cara kerjanya, simak penjelasan berikut ini :
1. Saat mesin hidup maka aliran gas buang dari mesin akan melewati blade pada sisi saluran exhaust, menyebabkan blade berputar.
2. Saat blade berputar, maka menyebabkan blade disisi lainnya ( di sisi intake manifold akan ikut berputar dikarenakan satu poros)
3. Gerakan blade ini akan mengisap udara dari arah sisi filter udara, lalu mendorong ke sisi arah ruang bakar
Baca juga :
Mengenal turbocharger
4. Semakin tinggi putaran mesin / aliran gas buang, maka semakin tinggi putaran dari blade tersebut, dan semakin banyak tekanan udara yang dihasilkan pada sisi intake manifold. Terdapat sensor turbo pressure sensor untuk mendeteksi berapa besar tekanan manifold dan dikirimkan ke Engine ECU. Putaran poros turbo bisa mencapai 80.000 rpm pada putaran mesin tertentu.
5. Pada beberapa model, aliran udara dari turbo tidak langsung di teruskan ke dalam ruang bakar, tetapi didinginkan terlebih dahulu oleh inter cooler. Intercooler adalah komponen semacam radiator untuk mendinginkan udara. Tujuannya adalah agar kerapatan udara meningkat.
6. Jumlah udara yang akan memasuki ruang bakar dikontrol oleh throttle valve sesuai dengan berapa dalam injakan pedal akselerasi
Baca juga :
Benefit turbocharger
7. Pada kondisi tertentu, Ketika putaran turbo terlalu tinggi, akan berimbas pada boost pressure yang tinggi pula. Untuk itu pada turbo dilengkapi pengaman yakni katup waste gate untuk membypass aliran gas buang berdasar tekanan dari boost pressure.
8.Berdasarkan inputan dari beberapa sensor seperti airflow meter, turbo pressure sensor, accelerator pedal position, sensor putaran mesin dan lainnya, Engine ECU mengkalkulasi jumlah bahan bakar yang tepat untuk diinjeksikan ke ruang bakar, sehingga didapatkan tenaga yang optimal.
Baca juga :
Pemeriksaan dan perawatan mobil matik
Demikian penjelasan mengenai cara kerja turbo charger. Perlu diingat bahwa pada saat idling atau putaran rendah, putaran turbin turbo belum mampu menghasilkan boost pressure, sehingga turbo charger baru terasa efeknya di putaran menengah sampai tinggi. Untuk mensiasati ini, beberapa turbo dikembangkan agar dapat mulai bekerja di putaran bawah, misalnya pada turbo jenis VNT ( variable nozzle turbo ),VGT dan sejenisnya. Semoga bermanfaat![www.otomotifinfo.com]