Cara memilih bahan bakar yang tepat untuk mobil

Pemilihan bahan bakar yang tidak tepat tidak hanya berpengaruh ke performa mesin, tapi dalam jangka panjang dapat memperpendek umur komponen kendaraan.

Kendaraan saat ini bagi sebagian orang merupakan kebutuhan wajib untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Semisal mobil atau motor untuk aktifitas keseharian bekerja. Dari sini muncul kebutuhan bahan bakar yang harus dipenuhi agar mobil atau motor tetap dapat digunakan.

Saat ini tersedia beberapa stasiun pengisian bahan bakar minyak di Indonesia. Masing-masing mengeluarkan berbagai produk bahan bakar dengan spesifikasinya. Untuk bensin ada angka oktan, sedang solar ada angka cetane. Sebagai contoh saja Pertamina, untuk jenis bensin mempunyai produk Pertalite, Pertamak, Pertamax Turbo dan lain-lain.

Banyaknya jenis bahan bakar yang dijual oleh stasiun pengisian bahan bakar memberikan banyak opsi bagi pengguna kendaraan. Faktor harga & kualitas menjadi hal yang umum dipertimbangkan. Namun disisi lain, banyak juga mereka yang bingung dalam pemilihan bahan bakar. Pemilihan yang tidak tepat tidak hanya berpengaruh ke tenaga mesin, tapi dalam jangka panjang dapat memperpendek umur komponen kendaraan.
Apa saja hal yang harus dipetimbangkan dalam memilih bahan bakar, khususnya mobil berikut caranya :

Baca juga :
Mengenal turbocharger

1. Type mesin
Setidaknya ada dua jenis mesin yang umum digunakan pada kendaraan yakni mesin bensin & mesin diesel. Mesin bensin menggunakan jenis bahan bakar bensin, sedang mesin diesel menggunakan bahan bakar berjenis solar. Kesalahan dalam pemilihan jenis bahan bakar ini dapat menyebabkan performa mesin drop, bahkan tidak dapat dinyalakan.

2. Sistem bahan bakar
Masing-masing type mesin mempunyai beragam jenis system bahan bakar. Untuk mesin bensin ada yang menggunakan karburator & ada yang sudah injeksi injeksi. Sedang mesin diesel yang masih konvensional menggunakan pompa injeksi, sedang yang terkini sudah mengadopsi teknologi commonrail.

3. Rasio kompresi
Mesin-mesin konvensional, contohnya yang masih menggunakan karburator, biasanya mempunyai rasio kompresi rendah. Sedang saat ini beberapa mesin berteknologi injeksi bahan bakar didesain dengan rasio kompresi lebih tinggi. Semakin tinggi rasio kompesi, maka sebaiknya gunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi.

Baca juga :
Kelebihan Sistem EPS (Elektric Power Steering)

4. Rekomedasi pabrikan
Beberapa merk mobil saat ini sudah memberikan rekomendasi jenis bahan bakar apa yang sesuai untuk mobil tersebut. Rekomendasi tersebut biasa tertuang pada buku pedoman pemilik dan pada bagian tutup bahan bakar. Pemilihan bahan bakar yang sesuai, dapat meningkatkan performa mesin, lebih efisien dan minim terjadinya knocking.

5. Tujuan penggunaan
Mobil dengan penggunaan sehari-hari hari, maka sebaiknya gunakan bahan bakar sesuai dengan rekomendasi pabrikan ( poin no 4 ). Lain halnya jika mesin tersebut untuk keperluan ekstrim seperti untuk balap, maka dapat diisi dengan bahan bakar dengan kualitas diatasnya. Opsi lainya ditambahkan additive untuk lebih meningkatkan performa mesin.

6. Kondisi mesin
Kondisi mesin berpengaruh terhadap bahan bakar yang akan digunakan. Apakah mesin masih standar pabrik, atau sudah mengalami modifikasi. Mesin yang sudah dioversize, biasanya akan menyebabkan rasio kompresi berubah/ meningkat. Maka perlu menyesuaikan jenis bahan bakarnya.

Baca juga :
Cara kerja Sistem EPS (Elektric Power Steering)

Demikian beberapa tips dalam pemilihan jenis bahan bakar. Pemilihan bahan bakar yang tepat dapat memaksimalkan tenaga mesin, tarikan lebih responsif, dan emisi gas buang menjadi lebih bersih. Begitu sebaliknya, pemilihan yang kurang tepat tidak hanya kurang ekonomis, ini dapat mengorbankan tenaga mesin, bahkan dapat memperpendek umur komponen mesin. Semoga bermanfaat![www.otomotifinfo.com]