Pemeriksaan sebelum spooring

Agar didapatkan manfaat yang maksimal, spooring harus dilakukan dengan benar. Salah satunya adalah melakukan pemeriksaan awal pada mobil sebelum dilakukan spooring.

Pada artikel sebelumnya telah diuraikan mengenai apa itu spooring dan manfaat yang didapatkan. Agar didapatkan manfaat yang maksimal, spooring harus dilakukan dengan benar. Salah satunya adalah melakukan pemeriksaan awal pada mobil sebelum dilakukan spooring. Berikut ini diantaranya :

1. Tekanan ban

Pastikan tekanan ban sama atau sesuai dengan standar (lihat di pedoman pemilik). Jika tekanan ban tidak merata, maka akan mempengaruhi ketinggian kendaraan (miring ke salah satu sisi yang tekanannya rendah).

2. Keausan ban

Pastikan kondisi keausan ban merata, saat akan dilakukan spooring. Hal ini untuk menghindari kendaraan narik ke satu arah, meskipun nilai spooring sudah diset ke nilai standart.

Baca juga :
Persiapan mobil untuk perjalanan jarak jauh

3. Tinggi mobil dan kemiringan body kendaraan

Tinggi kendaraan perlu dicek untuk memastikan bahwa kendaraan tidak miring ke salah satu arah. Pada beberapa mobil, tinggi mobil diukur dari jarak baut lower arm ke lantai. Pastikan sisi kiri dan kanan mobil mempunyai ketinggian yang sama atau hampir sama.

4. Kondisi lantai/lift rata

Pastikan saat melakukan spooring, atur ketinggian mobil agar rata. Beberapa lift yang memang didesain untuk spooring sudah diset agar ketinggian lift saat diangkat menjadi rata.

5. Kelongaran ball joint

Saat dilakukan spooring, geometri roda akan disesuaikan dengan nilai standar. Saat ditemukan ada kelonggaran pada ball joint, maka akan sulit menyetel ke nilai standar. Jika ditemukan kelonggaran pada ball joint, sebaiknya spooring ditunda sampai dilakukan penggantian ball joint .

Baca juga :
Kapan waktunya servis mobil?

6. Kelonggaran tie rod

Salah satu nilai pada spooring adalah penyetelan toe-in / toe -out. Toe adalah selisih jarak antara sisi depan roda depan dan sisi belakang roda depan apabila dilihat dari atas mobil. Penyetelan yang dilakukan adalah mengatur panjang tie rod. Saat tie rod mengalami kelonggaran, nilai toe tidak dapat diset ke nilai standar.

7. Kelonggaran bearing roda

Pada saat bearing roda mengalami longgar, maka roda cenderung bebas bergerak ke segala arah. Hal ini akan menyulitkan saat mengeset geometri roda ke nilai standar. Untuk itu penting memastikan kelonggaran bearing roda dalam kondisi normal.

8. Panjang strut bar kiri dan kanan

Pada beberapa jenis suspensi depan mobil terdapat strut bar yang berfungsi menahan roda depan terhadap gaya dari arah depan maupun belakang. Jika panjang strut bar kanan dan kiri tidak sama, maka jarak sumbu roda (wheel base) kanan dan kiri akan berbeda. Ini menyebabkan kendaraan narik ke satu arah. Pastikan panjang kedua strut bar sama.

9. Perubahan bentuk/ aus pada steering linkage

Hal ini dapat dideteksi dari gerak bebas roda kemudi. Saat gerak bebas roda kemudi terlalu besar, dapat dipastikan ada bagian dari sistem kemudi yang mengalami kelonggaran. Penyebabnya bisa dari yoke kemudi yang longgar, setelan gerak bebas yang terlalu besar dan yang lainnya.

Baca juga :
Tanda ketika rem mobil bermasalah

10. Perubahan bentuk/aus pada bagian yang berhubungan dengan suspensi depan

Saat bagian suspensi mengalami benturan, maka dapat menyebabkan perubahan bentuk/ bengkok. Ini akan mempengaruhi dimensi dan kestabilan kendaraan. Pastikan sebelum dilakukan spooring, tidak ditemukan perubahan bentuk/aus pada suspensi depan.

Beberapa hal diatas adalah pemeriksaan sebelum spooring. Pastikan langkah-langkah tersebut dilakukan untuk memastikan hasil spooring maksimal. Semoga bermanfaat![www.otomotifinfo.com]