Servis mobil Injeksi, ini itemnya

Ada dua hal proses perawatan berkala mobil injeksi Pertama adalah pemeriksaan pada bagian mekanisme mesin dan yang kedua adalah pemeriksaan pada bagian kontrol mesin.

Saat ini mobil dengan teknologi injeksi sudah semakin banyak ditemukan. Bahkan hampir semua mobil baru sudah mengadopsi teknologi ini. Mobil injeksi yang dimaksud adalah mengacu pada teknologi penginjeksian bahan bakar ke dalam ruang bakar. Beberapa mengistilahkan dengan teknologi Fuel Injection seperti EFI, MPI, SFI dan sebagainya.

Sistem pada mobil injeksi ini sangat berbeda dengan mesin mesin konvensional. Mesin konvensional masih menggunakan karburator untuk mengatur jumlah bahan bakar untuk pembakaran di ruang bakar pada mesin, yakni dengan prinsip kevakuman. Salah satu kelemahannya adalah kontrol jumlah bahan bakar tidak begitu akurat. Untuk itulah teknologi sistem injeksi bahan bakar menggantikan peran karburator. Kelebihan dari sistem ini adalah bahwa dengan adanya kontrol elektronik dalam pengaturan volume dan durasi injeksi bahan bakar, maka akan didapatkan konsumsi bahan bakar yang efisien, disesuaian dengan kebutuhan beban & putaran mesin.

Baca juga :
Di rumah aja, saatnya cuci mobil sendiri

Terkait dengan hal tersebut, maka dalam proses perawatan berkala mobil injeksi, ada dua bagian penting yang perlu dilakukan pemeriksaan. Pertama adalah pemeriksaan pada bagian mekanisme mesin dan yang kedua adalah pemeriksaan pada bagian kontrol mesin.

Pemeriksaan pada mekanisme mesin hampir sama seperti yang dilakukan pada mesin konvensional. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan baterai, pemeriksaan sistem pendingin dan tanki cadangan, tali kipas / drive belt, oli mesin, filter udara, busi, saluran intake, selang vacuum, klem dan sebagainya. Hanya saja karena desain mesin dan konfigurasinya berbeda-beda, maka ada beberapa prosedur pemeriksaan yang berbeda. Untuk itu perlu mengacu pada repair manual.

Ketika mekanisme mesin sudah dipastikan dalam kondisi baik, pemeriksaan selanjutnya adalah pada sistem kontrol mesin. Secara umum, pada mesin injeksi dilengkapi dengan lampu indicator MIL ( malfunction Indicator Lamp), berupa lampu kuning dengan logo mesin pada kombinasi meter. Dalam kondisi sistem normal, saat kunci kontak posisi ON dan mesin mati, maka lampu akan menyala, bersamaan dengan indikator lainnya ( indikator pengisian, tekanan oli, temperature pendingin , airbag, abs, dll jika dilengkapi). Dan ketika mesin sudah dihidupkan, lampu MIL ini akan padam. Mesin dikatakan normal jika putaran stasioner stabil, akselerasi responsif, serta tidak ada noise dari area mesin. Jika lampu tetap menyala, dimungkinkan terdapat masalah pada engine control, meliputi sensor,aktuator, wiring maupun ECU.

Baca juga :
Di rumah aja, bisa beli mobil, ini caranya

Untuk dapat mengetahui letak area problem, maka dapat menggunakan alat scanner / diagnostic tools. Alat ini dapat berkomunikasi dengan Engine Control Module dan menampilkan data terkait dengan engine management, seperti diagnostic trouble code, live data stream. Bahkan alat ini mempunyai fitur actuation test untuk mengintervensi sementara ECM, serta fitur customize untuk merubah beberapa parameter. Untuk sampai pada tahap ini, dibutuhkan pengetahuan dasar sistem kontrol mesin dan penguasaan alat scan tools tersebut.

Baca juga :
Pemeriksaan dan perawatan mobil matik

Demikian tadi adalah beberapa hal yang diperiksa pada saat melakukan servis mobil injeksi. Meskipun mobil injeksi sudah dibekali dengan teknologi canggih, tetap saja butuh pemeriksaan berkala terkait mekanisme mesin dan juga kontrol mesin ( sistem injeksi dll). Hal ini untuk memastikan bahwa kondisi mobil dalam keadaan fit, laik jalan, tetap responsif dan aman, sehingga perjalanan Anda menjadi lebih aman dan menyenangkan. Semoga bermanfaat![[www.otomotifinfo.com]